SD, SMP, SMA, bahkan sejak kecil pun bahasa Jawa udah nggak asing lagi buat kita. Segala tingkah laku ataupun sikap bisa tercermin dari cara kita bicara. terlebih kalo kita bicara pake bahasa jawa. kita tau bahasa jawa khususnya di Jogja nie, ada macem2, misalnya neehh… bahasa jawa krama inggil, krama alus, ngoko, dan laen sebagainya. Eitss… jangan kira kita-kita anak Jogja tulen bisa sepenuhnya berbahasa jawa dengan baik dan benar. bicara sama Orang tua aja masih banyak yang nggak pake boso Krama, kebanyakkan malah milih untuk menggunakan bahasa indonesia.
maka dari itu fungsi pelajaran Bahasa Jawa ada di sekolah salah satunya adalah untuk memperbaiki sopan santun serta tata krama kita agar lebih hormat pada orang tua ataupun orang-orang yang usianya lebih tua dari kita. selain itu tentu saja untuk melestarikan-nguri-uri budaya Jawa.
fenomena yang ada belakangan ini sungguh memprihatinkan. bukannya mengangkat Bahasa Jawa agar eksis lagi, sekolah-sekolah malah lebih memilih untuk mengurangi jam pelajarannya, atau menghilangkan pelajaran Bahasa Jawa dari Kompetensi Dasarnya. kejutannya bukan disitu saja, siswanya pun bukannya sedih malah senang nggak ketulungan.
mungkin inilah salah satu imbas dari perkembangan teknologi dan budaya barat yang terus menerus menjejal Indonesia. entah itu dari segi positif maupun negatifnya. dan memang tak bisa dipungkiri, saat ini temen-temen semua lebih membutuhkan untuk meningkatkan bahasa Inggris ataupun Indonesia agar bisa bergaul secara Global.
tapi, sebenarnya usaha untuk mengembalikan penggunaan bahasa Jawa di kalangan Remaja khususnya, sudah banyak dilakukan. misal mengadakan lomba pidato bahasa jawa, nembang macapat, cerita ber-bahasa Jawa, DE EL EL. semoga saja usaha itu tetap dilakukan sampai kita semua paling tidak menyadari dan mengerti arti pentingnya “nguri-uri” budaya Jawa, khusunya Bahasa Jawa.
Recent Comments